Search

Minggu, 25 Maret 2012

Dakwah di Dunia Maya

Dunia maya kini bukan lagi hanya sekedar media untuk mencari informasi saja, akan tetapi telah berkembang menjadi sebuah komunitas besar yang tidak terbatas. Semua batas seakan dilewati di dunia maya dimana seseorang dapat mengenal orang lain lintas batas negara, geografis, suku, agama dan sebagainya. Dunia maya telah tumbuh menjadi dunia yang membuat seseorang lebih banyak menghabiskan waktu di dalamnya ketimbang hidup di dunia nyata.


Berbicara tentang dunia maya tentu tidak hanya berbicara tentang internet saja, melainkan mobile phone dan mp3/iPod. Perkembangan teknologi yang berpacu setiap harinya memberikan sebuah kesempatan inovasi dakwah bagi para pelaku dakwah di dunia. Ulama berpendapat bahwa teknologi bagai dua mata pedang, dimana dapat menjadi baik bila digunakan oleh seorang yang baik dan dapat menjadi buruk jika digunakan untuk hal yang tidak baik.


Jika anda melakukan pencarian situs di internet, bisa dilihat bahwa situ negatif lebih banyak ketimbang situs Islam. Google bahkan mengeluarkan data bahwa kata kunci yang sering digunakan terbesar di Indonesia adalah kata “porno atau sex”. Data ini tentu menyedihkan bagi kita para pelaku dakwah kampus yang memiliki tanggung jawab untuk membuat perubahan di masyarakat.


Cara untuk melawan fenomena ini bukanlah hanya dengan menuntut pemerintah untuk memblokir situs yang berbau pornografi akan tetapi juga dengan menambah situs yang berisikan nilai Islam. Kuncinya adalah menjadikan pengetahuan dan informasi sebagai kekuatan. Pelaku dakwah masa kini perlu mengadaptasi teknologi dunia maya untuk keperluan dakwah Islam. Dengan itu internet atau dunia maya akan semakin bersih dari kontaminasi situs buruk dan tercerahkan dengan cahaya Islam.

Dakwah di dunia maya memiliki banyak keunggulan yang bisa melengkapi dakwah di dunia nyata, keunggulan tersebut antara lain :

  1. Hemat Biaya
  2. Optimasi Desain Pada Publikasi
  3. Pendekatan Masif
  4. Mudah Digunakan
  5. Penyebaran Cepat dan Bersifat Personal
  6. Menyentuh Objek Dakwah yang Apatis (malas datang ke tempat acara dakwah)


Keunggulan ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh LDK dalam mengembangkan dakwahnya di kampus dan mengajak lebih banyak mahasiswa untuk bergabung dalam pembinaan yang telah disiapkan oleh LDK.  Meski demikian bukan berarti dakwah di dunia maya tidak memiliki kekurangan yang perlu diantisipasi oleh para pelaku dakwah, kekurangan dakwah di dunia maya seperti tidak adanya tatap muka yang membuat kita tidak bisa mengetahui dengan presisi ekspresi dari objek dakwah, serta kemungkinan adanya spam atau hacker yang membuat citra dakwah yang dilakukan menjadi rusak. Namun demikian segala kekurangan ini bisa diselesaikan jika di antisipasi sejak awal.


Berikut akan dipaparkan beberapa metode yang bisa dilakukan oleh para aktivis dakwah khususnya di LDK untuk mengembangkan metode dakwah di dunia maya. Keuntungan besar dari dakwah di dunia maya adalah hampir semua fasilitas media yang ada bersifat gratis, sehingga daripada media tersebut digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat, maka lebih baik digunakan untuk kebutuhan dakwah.




Jejaring Sosial

Jejaring sosial di dunia maya semakin pesat perkembangannya, pada akhir bulan Juni 2010 bahkan situs jejaring sosial terbesar facebook telah mengklaim bahwa memiliki 500 juta pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Selain itu masih ada pula twitter, plurk atau situs jejaring sosial lama seperti friendster. Penggunaan dari jejaring sosial sederhananya memiliki empat tahapan, yakni :

  1. Perkuat identitas diri
  2. Perbanyak teman/pengikut
  3. Membangun komunitas
  4. Sebar nilai Islam

Tahapan ini berlaku untuk semua jenis jejaring sosial yang ada dan dengan cara sederhana inilah seorang aktivis dakwah bisa melakukan dakwah di depan komputer di rumah masing-masing. Metode dakwah dengan dunia maya khususnya melalui jejaring sosial juga bisa memberikan kesempatan dakwah yang besar bagi para aktivis dakwah yang cenderung introvert atau pemalu. Karena dakwah di dunia maya tidak menuntut seseorang untuk bertatap muka.


Contoh implementasi dengan menggunakan facebook.

Langkah pertama adalah dengan memperkuat identitas diri. Meski di dunia maya anda bisa menjadi siapapun yang anda inginkan bahkan dengan karakter yang bertentangan dengan diri, akan tetapi untuk menjalankan dakwah di dunia maya, anda perlu menjadi sosok dengan karakter yang Islami. Dengan itu teman-teman dunia maya anda akan mengenal anda dengan karakter tersebut. Memperkuat identitas diri ini akan sangat menentukan jenis teman yang mendominasi pertemanan kita di jejaring sosial. Bentuk penguatan identitas diri dapat dilakukan dengan cara penyesuaian foto profil, kata-kata yang terucap di jejaring sosial serta rekam kegiatan yang dilakukan. Sebutlah anda menamakan diri anda aktivis dakwah facebook, dengan foto profil Al Qur’an dan memiliki interest dalam membaca Qur’an, mentoring, dan sebagainya.


Langkah kedua adalah perbanyak teman. Teman pun alangkah baiknya jika dipilih dengan baik agar yang menjadi teman anda dalam situs jejaring sosial adalah mereka yang memang tepat untuk menjadi objek dakwah di dunia maya. Karena anda memiliki kesempatan untuk memilih teman, maka gunakan kesempatan ini agar dakwah anda lebih optimal. Pastikan pula bahwa teman anda adalah orang yang anda kenal untuk memudahkan tindak lanjut. Akan tetapi jika tujuan dari dakwah dunia maya untuk hal yang bersifat masif, maka tidak masalah jika teman anda tidak anda kenal di dunia nyata.


Langkah ketiga adalah dengan membuat komunitas dalam bentuk groups, atau fanpage. Dengan fasilitas ini anda bisa membuat komunitas yang akan menjadi tempat anda menyampaikan syiar Islam dengan terfokus pada teman yang sudah bersedia untuk di dakwahi. Contoh contoh grup yang telah ada seperti “1 juz 1 hari”, “ayo mengaji” atau “perjalanan Qur’an”. LDK sebagai sebuah lembaga juga bisa membuat grup sendiri agar memudahkan syiar yang dilakukan.


Langkah keempat adalah menebar nilai Islam itu sendiri dengan berbagai cara, dari yang sederhana seperti mengubah status dengan kalimat yang baik, menyebar tausiyah panjang melalui pesan yang dikirim secara personal ke setiap teman, maupun dengan men-tag catatan dan foto dengan nilai Islami kepada teman-teman anda.


Dakwah dengan jejaring sosial merupakan sebuah trend baru dalam dunia dakwah kampus. Dengan cara ini pula setiap kader dapat melakukan dakwah secara mandiri di depan komputer masing-masing. Selain itu dakwah dengan jejaring sosial ini memberikan kesempatan kepada para aktivis dakwah untuk belajar menulis dan menginspirasi  dengan kata.


Blog / Website

Blog dan website memiliki keunggulan lain ketimbang jejaring sosial yakni pada kemampuan blog/website untuk bisa masuk dalam search engine sehingga tulisan kita dapat dinikmati tidak hanya dalam waktu pendek akan tetapi dalam jangka waktu yang lama. Dakwah di blog/website bersifat lebih masif walau cenderung tidak personal.


Dakwah dengan blog/website ini membutuhkan keahlian khusus di bidang desain dan menulis panjang. Dari blog/website ini seorang atau kelompok aktivis dakwah kampus dapat menuliskan segala sesuatu dengan bebas dan menjadi bagian dari kontributor opini Islam di dalam persaingan mesin pencarian google, yahoo! atau bing. Pengguna internet bisa mengakses situs yang anda buat hanya dengan mengetk kata kunci tertentu seperti “dakwah”,”Islam” dan sebagainya.


Dakwah dengan blog/website juga memberikan sebuah kesempatan untuk menerbitkan sebuah buku. Pengalaman saya menulis buku selalu bermula dari kumpulan tulisan di blog yang nantinya dikumpulkan dan diedit sesuai kebutuhan untuk nantinya dicetak dalam sebuah buku. Meski demikian, salah satu syarat yang perlu anda pahami bahwa dengan menulis di blog/website, semua tulisan yang anda telah sampaikan telah menjadi milik bersama yang bisa disebar luaskan dan dikembangkan oleh siapapun.


Email / Mailing List

Dakwah dengan email dan mailing list merupakan sebuah cara dakwah di dunia maya yang sederhana dan sangat personal. Anda hanya perlu menyiapkan konten dan menyebarkannya melalui email pribadi atau melalui portal mailing list yang memungkinan disebar kepada kelompok yang lebih besar. Semua ini tergantung bagaimana kebiasaan dari anda maupun kenyamanan dari objek dakwah.

Perhatian yang perlu diberikan adalah dengan menindaklanjuti seseorang yang merespon tulisan anda. Tindak lanjut bisa dilakukan dengan personal melalui diskusi singkat atau mengajak untuk menghadiri acara keIslaman di dunia nyata. Selain itu perhatikan ritme atau tempo mengiriman pesan agar tidak jenuh dan bosan. Kebanyakan aktivis dakwah terlalu bernafsu untuk menyebar tulisan hingga justru membuat tulisannya dihapus bahkan sebelum dibaca oleh objek dakwah.


Layanan SMS/MMS

Dengan persaingan operator yang semakin menghangat, tarif untuk melakukan SMS menjadi sangat murah. Sebagai seorang aktivis dakwah kita bisa memanfaatkan ini dengan seksama melalui pengiriman SMS secara personal kepada banyak orang. Jaringan SMS tausiyah, jaringan SMS tahajud wake up, Jaringan SMS inspirasi dan sebagainya bisa dikembangkan dengan pesat. Meski demikian ada tata cara serta etika yang perlu diperhatikan salah satunya adalah memastikan bahwa orang yang anda SMS adalah mereka yang sudah menyatakan diri siap menerima SMS, jika tidak maka anda hanya akan menganggu kenyamanan seseorang dan berdampak kontraproduktif terhadap dakwah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyebaran SMS untuk syiar ini antara lain :

  1. Buat mekanisme pendaftaran yang sederhana seperti : sms_nama_no.hp dan dikirim ke nomor tertentu
  2. Tentukan nomor khusus untuk menyebar SMS syiar ini
  3. Tentukan waktu rutin untuk pengiriman, jangan terlalu sering.
  4. Variasikan isi SMS seperti Ayat Al Qur’an, hadis, atau kata bijak
  5. Isi SMS jangan terlalu panjang, maksimal 2 SMS

Dengan memperhatikan hal-hal diatas, diharapkan layanan SMS ini dapat nyaman diterima oleh objek  dakwah dan diresapi isinya dengan baik. SMS ini juga bisa berisi informasi kegiatan yang akan dilakukan oleh LDK untuk proses tindak lanjut dari SMS yang telah diberikan.

Sebagai seorang aktivis dakwah kampus tentunya penggunaan media dunia maya ini bukan hal yang asing. Justru menjadi sebuah tanggung jawab bagi seorang aktivis dakwah kampus untuk bisa menyediakan waktunya dalam berkontribusi di dakwah dunia maya. LDK bisa saja mengeluarkan kebijakan kepada para kadernya untuk diwajibkan menyediakan waktunya untuk dakwah di dunia maya. Sehingga dakwah kian terasa di dunia nyata dan dunia maya.

Sumber: buku "Analisis Instan Problematika Dakwah Kampus"

Sabtu, 24 Maret 2012

Parameter Keberhasilan Syiar

Apa saja yang menjadi parameter untuk menilai syiar yang dilakukan telah berlangsung dengan baik ?


Mulai saat ini kita akan memulai segala sesuatu dengan parameter keberhasilan untuk mengukur sejauh mana agenda yang telah dilakukan memenuhi target yang dibutuhkan. Parameter keberhasilan ini adalah turunan atau pengewejantahan dari strategi dan program yang akan dijalankan. Dalam kontek dakwah kampus yang profeional parameter keberhasilan adalah sebuah input yang sangat penting dalam evaluasi dakwah kedepannya. Parameter ini perlu didukung dengan indikasi tertentu untuk mempermudahkan menilaian. 


Syiar adalah proses menyampaikan risalah Islam kepada umat dengan metode yang tepat. Berbagai agenda syiar yang kita kenal seperti talkshow, outbound, camping, wisata rohani, bakti sosial, dan sebagainya telah banyak kita jalankan. Akan tetapi, pada beberapa kampus saya mengamati agenda syiar setiap tahunnya tidak jauh berbeda, bahkan, sama lebih tepatnya. Ini menandakan tidak ada proses evaluasi yang dijalankan setiap tahunnya dan menyebabkan lembaga dakwah tidak hayawi (baca: dinamis).

Dalam menentukan parameter keberhasilan syiar ada point of view yang bisa diamati. Pertama dari sisi samawi, dan yang kedua dari sisi ardhi.




Samawi Point of View

Ini merupakan pola pandang dari sisi fana. Yakni tidak bisa dilihat langsung oleh kasat mata. Hanya Anda sebagai pribadi dan Allah yang bisa menilai apakah parameter ini sudah terpenuhi atau belum. Poin turunan dari pola pandang ini ada dua, yakni ;


a. Kedekatan kader ( subjek dakwah ) kepada Allah, Anda coba evaluasi diri dan minta kader Anda untuk mengevaluasi diri apakah setelah menjalankan sebuah agenda dakwah. Ia semakin dekat dengan Allah, apakah keyakinannya pada Islam meningkat, apakah ibadah hariannya semakin berkualitas dan semakin mendekati seorang yang berjiwa rabbani. Walau hal ini tidak bisa dinilai langsung, akan tetapi faktor kedekatan kader pada Allah adalah syarat mutlak keberhasilan dakwah dan kemudahan pertolongan Allah dalam perjuangan dakwah kita semua. Oleh karena itu perlu kiranya seorang pemimpin selalu mengingatkan kadernya untuk selalu menjaga niat karena Allah dan menjaga kualitas ibadahnya.


b. Tercerahkannya objek dakwah. Tercerahkan dalam hal ini adanya perubahan secara individu dari objek dakwah. Perubahan ini tidak bisa dievaluasi langsung, dan bukan sekedar berapa banyak yang hadir dalam sebuah agenda dakwah. Akan tetapi perubahan yang terjadi, seperti seorang yang tidak pernah sholat, setelah mengikuti sebuah kajian, ia menjadi rutin sholat, atau seorang yang biasanya tidak pernah puasa di bulan Ramadhan berubah menjadi menjalankan puasa Ramadhan. Ini yang saya maksud dengan tercerahkan.


Ardhiy point of view

Ini adalah pola pandang dari sisi duniawi, yang bisa dilihat dengan kasat mata, dan lebih mudah untuk di evaluasi. Pada pola pandang ini lebih menekankan pada kualitas manajemen organisasi dakwah. Pola pandang ini merupakan pola pandang yang dirumuskan oleh Kepala Sektor Syiar dan Pelayanan Kampus GAMAIS ITB Albaz Rosada. Pola pandang yang digunakan yakni ;


a. Cash flow. Dalam perencanaan keuangan pada agenda syiar haruslah berpegang pada nilai balance cashflow atau bahkan surplus cashflow. Pendanaan yang baik akan membuat syiar kita tidak terkesan dipaksakan dan bisa optimal. Syiar yang baik tidaklah harus mahal. Akan tetapi cocok dan sesuai dengan kebutuhan objek dakwah. disinilah perencanaan syiar harus memikirkan dana, jangan sampai dana yang ada terlalu besar. Walau memang dengan rencana anggaran yang besar, bisa menjadikan kader dakwah kreatif dalam menggalang dana. Sebuah lembaga dakwah kampus seharusnya bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar. kebebasan finansial membuat sebuah Lembaga dakwah bisa mandiri serta independen dari semua pihak. Jika memungkinkan dibangun sebuah paradigma bahwa event syiar bukanlah momen untuk menghabiskan uang, akan tetapi sebagai momen untuk menghasilkan uang. Kita bisa menggunakan perangkat pendukung akuntansi untuk memudahkan pembukuan anggaran.



b. Appreciation. Maksudnya adalah tanggapan atau respon dari semua stakeholder yang terkait dengan agenda yang di adakan. Apresiasi pertama tentu dilihat dari perserta atau objek dri agenda yang dibuat. Apakah mereka puas dan senang dengan agenda yang disusun. karena tujuan syiar ini adalah mentransformasi objek dakwah yang masi belum tau menjadi tau. Penilaian termudah dalam melihat apresiasi adalah dengan adanya orang-orang yang tergabung dalam simpatisan dakwah. dalam hal ini peran data sangat penting untuk di gunakan dan berdungsi dalam melihat evaluasi agenda dakwah. Stake holder lainnya seperti pengisi acara, pihak yang diajak kerjasama dana, donatur, dan sebagainya. Apresiasi dari mereka sangat penting karena tanpa mereka agenda dakwah ini tidaklah akan berjalan dengan lancar. Perangkat untuk menilai hal ini dengan observasi langsung saja terhadap stakeholder terkait.



c. Participation. Partisipasi dari massa kampus atau objek dakwah akan agenda kita, bisa dilihat dari cara mereka merespon dan mendukung agenda kita. Apakah hanya sebagai pengunjung atau juga memberikan dukungan lainnya, ataukah ada kesediaan untuk mengikuti pembinaan dari lembaga dakwah. Perangkat angket atau kuesioner bisa digunakan untuk menilai partisipasi massa sudah optimal.



d. Value. Selalu ada pemikiran yang akan disampaikan dalam setiap syiar kita. Penyebaran pemikiran risalah Islam ini menjadi sebuah misi dalam dakwah kita. Selain itu nilai yang kita maksudkan sejatinya bisa menjadi corong opini dan mengubah pola pikir dari objek dakwah kita. Dengan selalu berpegang pada value yang akan disampaikan, dakwah ini akan senantiasa selalu pada asholahnya. Pentingnya penentuan value juga harus diperhatikan. Jangan sampai nilai atau pesan yang disampaikan kontraproduktif, karena tidak sesuai dengan kebutuhan objek dakwah. Perangkat angket bisa menilai apakah objek dakwah sudah mendapatkan pesan yang ingin kita sampaikan.



e. Documentation. Dokumentasi menjadi hal yang sangat mahal. kebiasaan diantara kita semua dokumentasi seringkali terlupakan. sehingga tidak ada hal yang bisa diturunkan ke penerus kita di lembaga dakwah. Ada dua hal yang haru terdokumentasi dengan baik. pertama dokumentasi data seperti notulensi rapat,proposal, ide-ide, dan lain-lain. Kedua dokumentasi foto dan film kegiatan. penyimpanan data ini juga harus terorganisir dengan baik sehingga bisa jadi warisan penting bagi penerus dakwah kita di masa yang akan datang. Perangkat pendukung bisa dengan sebuah database yang dikoordinir oleh tim data lembaga dakwah.

Sumber : buku  "Analisis Instan Problematika Dakwah Kampus"

Jumat, 23 Maret 2012

Awas Degradasi Ruhiyah

Anda seorang aktifis dakwah? Waspadailah jika salah satu dari sepuluh hal berikut menimpa Anda, karena ia mengindikasikan terjadinya degradasi ruhiyah.

1. Dusta
Rasulullah pernah mengingatkan bahwa seorang mukmin tak mungkin menjadi pembohong. Jika aktifis dakwah mulai berani berbohong, saat itulah indikasi degradasi ruhiyah terjadi.

Kadang kebohongan terjadi pada saat seseorang terjepit atau ingin mengais keuntungan tertentu. Misalnya untuk mendapatkan “pembenaran” atas ketidaksertaannya dalam aktifitas dakwah yang berat, yang sebenarnya ia tak memiliki alasan untuk meninggalkannya kecuali sikap malas. Di zaman Rasulullah, ini pernah terjadi pada perang Tabuk. Di mana kaum munafikin yang tidak ikut berangkat perang membohongi Rasulullah dengan berbagai alasan saat beliau kembali di Madinah; agar keabsenannya dimaklumi dan dimaafkan.

Kebohongan juga bisa terjadi pada saat munculnya momentum yang memberikan peluang keuntungan besar melalui kebohongan. Yang jika ia jujur, menurut pertimbangannya, peluang itu akan lewat begitu saja. Ingatlah, bahwa tujuan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik.

2. Tak memenuhi janji
Berhati-hatilah jika Anda tidak memenuhi janji untuk menjalankan kewajiban dakwah yang telah Anda sepakati. Atau Anda mulai “toleran” dengan keterlambatan menghadiri forum-forum dakwah pekanan dan sebagainya. Kita patut waspada bahwa itu merupakan ingkar janji yang termasuk tanda-tanda kemunafikan, di mana saat itu terjadi degradasi ruhiyah dan keimanan.

“Ada tiga tanda kemunafikan,” sabda Rasulullah dalam riwayat Al Bukhari, “yaitu bila bicara ia dusta, bila berjanji ia ingkar, dan bila diberi amanah ia berkhianat.”

3. Mengkhianati amanah
Tiga hal pertama, termasuk mengkhianati amanah ini juga merupakan tanda kemunafikan seperti disebutkan dalam terjemah hadits di atas. Sekecil apapun amanah yang diembankan kepada Anda, termasuk amanah kepanitiaan, amanah di wajihah, amanah di struktur dakwah; pada saat Anda menyia-nyiakannya, tidak mau menunaikannya, itu merupakan indikasi degradasi ruhiyah. Perlu sebuah introspeksi mengapa kita tak mau menunaikan amanah yang sudah kita terima; apakah kita menerima amanah karena Allah, atau karena mengincar tujuan duniawi? Jika karena Allah, bangkitlah! Jangan biarkan degradasi ruhiyah berkelanjutan dan menggerogoti keimanan.

4. Takut berjuang dan berdakwah
Ini juga tanda degradasi ruhiyah. Jika Anda tak lagi berani bergerak, berharakah, berjuang mendakwahkan Islam; ketahuilah bahwa saat itu sedang terjadi degradasi ruhiyah. Kembalilah kepada keyakinan yang benar bahwa rezeki ditentukan Allah dan masa depan dalam genggaman Allah.

Mengapa takut lingkungan membenci Anda jika Anda sedang bergerak meraih ridha Allah dan cinta-Nya? Perusahaan mungkin bisa memecat Anda karena aktif berdakwah, tetapi ia takkan melakukannya selama Anda tetap profesional dalam bekerja. Lebih dari itu, tak seorang pun bisa menghalangi Anda dari rezeki yang lebih besar yang sudah Allah siapkan.

“Barangsiapa yang tidak berjihad dan tidak meniatkan dalam hatinya untuk melakukannya, ia membawa satu cabang kemunafikan pada kematiannya.” (HR. Muslim)

5. Su’udhan (Buruk Sangka)
Di saat Anda berprasangka buruk terhadap sesama aktifis dakwah yang berubah menjadi kaya, khawatirlah bahwa degradasi ruhiyah sedang melanda. Aktifis dakwah yang menjadi kaya setelah mendapatkan jabatan publik memang menimbulkan godaan untuk berburuk sangka. Tapi itulah cara syetan menyerang, padahal kita tak pernah tahu bahwa pada saat yang sama usaha atau bisnis aktifis dakwah itu berhasil setelah bertahun-tahun sebelumnya ia rintis dan ia kembangkan.

Kadang buruk sangka juga menjadikan qiyadah dakwah sebagai sasarannya. Bahkan pada kisah haditsul ifki kita bisa mengambil ibrah betapa pemimpin terbaik seperti Rasulullah pun, keluarganya pernah menjadi sasaran buruk sangka sebagian orang.

“Hindarilah oleh kalian prasangka,” sabda Rasulullah dalam riwayat Muslim, “karena itu seburuk-buruknya perkataan.”

6. Ghibah
Tanda degradasi ruhiyah berikutnya adalah ghibah. Yakni ketika seorang aktifis dakwah membincangkan hal-hal yang tak disukai seadainya didengar oleh orang yang dibincangkan. Ghibah juga menjadi tanda memudarnya ukhuwah sehingga ketika ada kelemahan, kekurangan atau kesalahan aktifis dakwah, yang bersangkutan tidak diingatkan dan dikoreksi, malah aibnya disebarkan.

“Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al Hujurat : 12)

7. Hasad (dengki)
Hasad kepada sesama aktifis dakwah umumnya sulit ditemui pada fase awal atau perintisan dakwah. Di masa-masa sulit seperti itu, ketika semua aktifis dakwah berjuang “mati-matian” dalam kesulitan, hasad adalah penyakit hati yang sangat langka.

Namun, seiring dengan kemajuan dakwah, terbukanya kesempatan, dan teraksesnya kekuasaan, hasad bisa menjadi ancaman. Nah, aktifis dakwah yang tidak suka dengan kemajuan saudaranya, kesuksesannya, jabatannya, kekuasaannya, lalu berupaya menghilangkan nikmat itu; itulah hasad yang menjadi tanda degradasi ruhiyah. Bahkan saat ketidaksukaan muncul saja, hanya karena alasan dunia –mengapa dia dan bukan saya- itu saja sudah sangat mengkhawatirkan bahwa keruntuhan ruhiyah kita sedang berjalan.

8. Sering lalai dan mencari-cari alasan
Lalai terhadap komitmen amal ibadah yaumiyahnya, lalai terhadap amanahnya, lalai syura dakwahnya, lalai agenda pekanannya, lalu berupaya mencari alasan pembenar agar bisa disebut udzur adalah bagian dari tanda degradasi ruhiyah. Demikian pula saat aktifis dakwah mencari-cari celah atau menabrak hal-hal makruh dan syubhat sehingga akhirnya terjerembab dalam dosa dan pelanggaran.

“Seorang hamba takkan mencapai derajat ketaqwaan, sehingga ia meninggalkan perkara mubah baginya karena khawatir terjerumus masalah yang mengandung dosa.” (HR. Tirmidzi)

9. Suka popularitas, tak semangat dalam amal rahasia
Di saat mihwar dakwah telah sampai pada mihwar muasasi, gerbang amal amah terbuka gegap gempita. Banyak peluang popularitas di sana, banyak kemasyhuran menanti pelakunya. Jika pada saat seperti ini agenda dakwah khas dinomorduakan, tak ada gairah dan semangat menempuhnya, ketahuilah bahwa itu bagian dari riya’ yang menunjukkan degradasi ruhiyah kita.

10. Menjauhi syura
Jika Anda tak lagi menyukai syura, ingin menghasilkan keputusan dakwah sendiri, ingin mengambil kebijakan sendiri, sangat boleh jadi saat itu ruhiyah sedang melemah. Sebab ia hanya bermuara pada dua hal; pertama, menganggap orang lain dan jamaah dakwah tidak lebih baik dan lebih pintar dari Anda. Artinya ujub dan takabur tengah menjangkiti. Kedua, timbul keinginan untuk “berkuasa” diantaranya dengan bebas menentukan segalanya, termasuk menentukan arah dakwah demi kepentingan pribadi.

Syura adalah prinsip dalam amal jamai dan harus selalu ditegakkan dalam semua marhalah yang dilalui. 

“..sedang urusan mereka (diputuskan) dengan syura diantara mereka...” (QS. Asy Syura : 38). 

Sumber: http://www.bersamadakwah.com

Sabtu, 17 Maret 2012

Menjaga Kualitas Kader


Fenomena yang terjadi di kampus kami beberapa tahun belakangan ini adalah menurunya kualitas dari kader dakwah, bagaimana upaya dan pendekatan yang perlu kami lakukan agar dapat terus menjaga kualitas kader setiap tahunnya ?
Jika Anda merasa bahwa fenomena ini terjadi pada kampus Anda saja, jangan khawatir, karena fenomena ini terjadi hampir di seluruh kampus di Indonesia. Akan tetapi saya selalu mencoba melihat dari sudut pandang lain terkait menurunnya kualitas kader. Sejatinya saya melihat bahwa kualitas kader tidak menurun, yang terjadi adalah semakin banyaknya jumlah kader yang bergabung dalam dakwah, dan konsekuensi dari jumlah yang besar adalah kualitas yang belum tentu merata, apalagi jika pola manajemen kaderisasi belum rapih dan berkelanjutan.
Kader adalah aset yang sangat berharga untuk lembaga dakwah, karena kaderlah yang akan menggerakkan dan mengembangkan dakwah yang ada. Seringkali kita mendapat sebuah pertanyaan, mana yang lebih penting antara sistem dan kader. Seorang yang berpikir pendek akan mengatakan bahwa kader lebih penting, sedangkan untuk mewujudkan dakwah yang berkelanjutan, maka sistem yang menunjang untuk membentuk kader yang dengan kualitas baik adalah hal yang perlu dicapai.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang ada dengan memaparkan kebutuhan apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang kader dan metode apa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan ini. Seorang kader yang berkualitas adalah seorang kader yang menguasai teori, memiliki maknawiyah yang stabil,serta memahami medan amal dakwah dengan baik. Ketika seorang kader mampu dibina untuk memiliki hal-hal ini maka ia akan memiliki immune terhadap segala tantangan dakwah. Oleh karena itu, sebagai tim kaderisasi yang akan menjalankan pembinaan ke kader, pemberian pemahaman serta latihan untuk memenuhi 3 hal ini adalah sebuah cara yang baik untuk senantiasa menjaga kualitas kader dakwah kampus.
Menguasai Teori
Landasan awal dari menjalankan segala sesuatu adalah pemahaman terhadap apa yang akan dilakukan. Dalam konteks seorang kader sebagai individu, diharapkan ia dapat memahami dasar yang bisa menguatkan dirinya dalam berIslam dan alasan yang hakiki mengapa ia melakukan aktifitas dakwah. Adanya pemahaman dasar ini akan menentukan kebijaksanaan pribadi serta semangat geraknya. Biasanya permasalahan kader seperti masalah kejenuhan dalam berdakwah, virus merah jambu, kekecewaan terhadap dakwah atau jamaah dakwah. Metode yang tepat untuk menyampaikan teori adalah dengan bentuk ta’lim dengan seorang yang memahami dengan komprehensif materi, bentuk metode tambahan lainnya dapat di sampaikan dalam pembinaan rutin seperti mentoring. Hal-hal yang kiranya perlu disampaikan sebagai bekal bagi kader antara lain ;
1. Memahami Prinsip Islam
Seorang kader diharapkan dapat memahami dasar-dasar yang sangat mendasar dari Islam itu sendiri. Bermula dari memahamkan makna dan urgensi syahadat sebagai pintu gerbang umat Islam. Mengenal Allah sebagai rabb dengan segala sifa-sifatnya, mengenal Rasul untuk diteladani, dan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Seorang kader dengan prinsip yang kuat akan berdampak pada militansi yang kuat pula, dan kelompok kader dengan prinsip yang kuat akan berdampak menjadi kelompok yang solid. Selain itu, keikhlasan dalam menjalankan agenda dakwah yang ada hanya untuk Allah semata dapat dibangun dengan dasar prinsip Islam yang kuat.
Sebagai seorang da’i yang akan menyampaikan nilai-nilai Islam tentu membutuhkan Ilmu untuk disampaikan , biasanya untuk dakwah kampus, diskusi tentang agama cukup banyak sekitar masalah aqidah dan alasan mengapa kita harus berIslam. Tentu, kita sangat berharap kader dakwah kampus bisa menjadi perpustakaan berjalan untuk menanyakan hal-hal terkait keIslaman. Terkadang pula, massa kampus menilai dan mengikuti bagaimana berIslam dengan mencontoh dari apa yang dilihat dan didengar dari pada kader dakwah kampus.
2. Memahami Pedoman Islam
Dua pedoman utama dan hakiki seorang muslim dalam menjalankan hidupnya adalah Al Qur’an dan Al Hadits. Seorang kader diharapkan dapat memahami kedua pedoman ini dengan baik, metode yang sering dilakukan untuk meningkatkan kepahaman ini adalah dengan tahsinatau belajar bagaimana membaca Al Qur’an dengan tajwid yang benar, tahfidz atau belajar untuk menghafal Al Qur’an, dan tastqif atau kajian Al Qur’an dan Al Hadits untuk lebih memahamkan makna yang lebih mendalam dari dua pedoman ini. Seorang kader dakwah dituntut untuk selalu dekat dengan Al Qur’an, karena kedekatan dan banyaknya interaksi seorang kader dengan pedoman Islam ini akan berdampak positif pada beberapa hal, yakni ; (1) keberkahan dakwah, (2) kualitas maknawiyah kader, (3) kemampuan meyakinkan dan mempengaruhi seorang kader dakwah, (4) penjagaan asholah dakwah, dan (5) membangung kebiasaan untuk selalu berlandasakn syar’i dalam setiap kebijakan yang ada.
3. Memahami Fikroh Dakwah dan Amal Jama’i
Sebuah pertanyaan yang harus dapat dijawab seorang kader sebelum berdakwah adalah “mengapa saya harus berdakwah ?”. Seorang kader diharapkan dapat memahami landasan mengapa seorang muslim harus berdakwah dan mengapa cara yang digunakan di lembaga dakwah sebagai metode dakwah yang digunakan. Ia juga diharapkan mampu melihat visi besar dakwah jangka panjang. Pemahaman terhadap pemikiran dakwah yang dilakukan diharapkan dapat membangun paradigma bahwa apapun tanggung jawab yang diberikan pemimpin kepada dirinya adalah bagian dari menjalankan agenda dakwah yang sudah Allah amanahkan kepada seluruh manusia.
Terkait pada amal jama’i atau beramal bersama, karena dakwah yang dilakukan dalam lembaga dakwah bersama-sama, seorang kader juga perlu diberi pengertian tentang prinsip al qiyadah wal jundiyah ( pemimpin dan pasukan ), agar ia mampu memerankan dengan baik jika ia menjadi pemimpin maupun pasukan. Karena memang pada dasarnya seorang kader akan menjadi seorang pemimpin atau yang dipimpin. Bentuk penaman kemampuan ini bisa dengan melibatkan langsung dalam organisasi, latihan beramal agar ia memahami hal ini dengan pengalaman yang ia dapat.
Memiliki maknawiyah yang kuat
Kedekatan kader terhadap Allah adalah bahan bakar utama dalam menjalankan amanah dakwah yang ada. Apalagi dalam setiap hal yang kita lakukan, pertolongan Allah adalah suatu yang menjadi faktor sukses, dan pertolongan Allah hanya diberikan kepada umatnya yang berusaha dan berdo’a secara seimbang. Maknawiyah disini dapat dilatih dengan ibadah-ibadah mahdah yang dilakukan secara individu. Sebutlah, Shalat wajib, Shalat Sunnah, Puasa Sunnah, Qiyamulail, dan sebagainya. Untuk memicu dan membiasakan ibadah-ibadah ini biasanya dapat menggunakan perangkat mutabaah amalan yaumiyah ( pengecekkan amal ibadah harian ) yang diberikan kepada seluruh kader. Tentunya juga di awali dengan pemahaman tentang ibadah mahdah dan tata cara untuk melaksanakannya. Ketika seorang kader memiliki maknawiyah yang kuat maka ia akan memiliki tekad dan kemauan yang kuat dalam menjalankan amanah dakwah, karena ia memandang dakwah sebagai bagian dari hidupnya dan ia memahami bahwa surga hanya bisa ditebus dengan usaha yang kuat, salah satunya dengan menyampaikan risalah Islam kepada masyarakat luas. selain itu seorang yang maknawiyahyang kuat akan berdampak pada loyalitas atau kesetiaan yang kuat kepada jamaah dakwah yang ada. Ia memandang apa yang ia lakukan dalam dakwah hanya untuk Allah semata, ia siap menaati dan siap melayani segala kebutuhan dakwah, ia siap memimpin dan dipimpin, dan ia bukanlah melakukan aktifitas ini untuk manusia, sehingga ketika salah seorang kader lain menyinggung atau mengecewakan dirinya, itu tidak jadi alasan baginya untuk kecewa atau mundur dari dakwah. Selama lembaga dakwah masih berorientasi rabbaniyah maka ia akan terus bergabung dan berjuang bersama.
Memahami Amal Dakwah
Kader dalam menjalankan agenda dakwah memerlukan strategi dengan baik, serta memahami apa yang sedang ia lakukan dan apa manfaatnya untuk dakwah. Beberapa hal yang perlu dipahami terkait amal dakwah antara lain ; (1) memahami tujuan dakwah, (2) memahami peran dirinya dalam dakwah, (3) memahami potensi diri, (4) memahami medan dakwah ( objek dakwah ), dan (5) memahami makna pengorbanan dan kesungguhan dalam beramal. Kelima pemahaman terkait amal dakwah ini bisa dibangun dengan latihan langsung beramal dakwah serta di stimulus dengan kaderisasi pasif kepada kader dakwah. Kader dakwah yang memiliki pemahaman yang baik terkait amal dakwah biasanya memiliki visi besar terhadap dakwah itu sendiri, ia punya cita-cita terhadap dakwah, ia punya orientasi dan visi yang jelas terhadap tanggung jawab yang di embannya saat ini dan memberikan dampak semangat yang gigih untuk mencapai tujuan yang ia dan lembaga dakwha harapkan.
Seorang kader yang sudah memahami urgensi dakwah dan mengetahui visi dakwah jangka panjang, akan mempunyai energi lebih untuk bergerak secara trus menerus dalam mewujudkan cita-cita mulia ini. Selain itu ia memiliki semangat pengorbanan, baik itu korban harta, waktu, perasaan, bahkan berkorban hak dirinya seperti waktu istirahat karena ingin memberikan yang terbaik untuk dakwah.
Kualitas kader dakwah saat ini, walau semakin banyak jumlahnya harus tetap dijaga, karena kualitas kader dakwah ini akan membuat kualitas serta asholah dakwah tetap terjaga. Menjadi tanggung jawab bagi kita yang memahami urgensi menjaga kualitas kader ini untuk membangun sistem yang memungkinkan membentuk kader yang berkualitas meskipun jumlah kader semakin banyak bertambah setiap tahunnya.


Sumber: "Analisis Instan Problematika Dakwah Kampus"

Jumat, 16 Maret 2012

Variasi Agenda Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB)

Kita semua mengetahui bahwa PMB ( penyambutan mahasiswa baru ) adalah momen yang sangat penting untuk rekruitment awal anggota, bagaimana agenda PMB yang telah teruji berhasil menarik banya massa ?
Penyambutan mahasiswa baru ( Maba ) bisa dikatakan sebagai momen emas bagi semua lembaga dakwah, bukan lembaga dakwah saja menurut saya, lembaga kemahasiswaan lebih tepatnya. Setiap  lembaga mempersiapkan yang terbaik, tim terbaik, dana terbanyak untuk agenda penyambutan Maba ini. Dakwah kampus tidak boleh ketinggalan momen penting yang juga merupakan kesempatan untuk rekruitmen anggota baru.Di bulan Juni dan Juli ini sudah puluhan pesan melalui sms maupun email kepada saya yang bertanya tentang bagaimana agenda PMB yang baik. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan sebaiknya, berdasarkan apa yang telah dan akan dilakukan di kampus saya dan hasil diskusi dengan kawan-kawan di kampus lain.
Persiapan panitia sejak 3 bulan sebelum penyambutan adalah langkah pertama yang perlu dilakukan. Mengapa perlu persiapan sejak lama, melihat urgensinya agenda ini maka kita perlu mempersiapkan sejak matang. Jika perlu, waktu liburan kita isi dengan aktifitas kepanitiaan. Kebanyakan agenda PMB adalah agenda multi-event, atau dengan kata lain terdiri dari rangkaian kegiatan. Rangkaian ini biasanya dimulai sejak pertama kali mendaftar ulang hingga beberapa pekan setelah kuliah berjalan. Saya akan mencoba memberikan bagaimana rangkaian PMB ini kita jalankan. Saya akan membagi agenda PMB dalam tiga klaster, yakni, branding, event, dan services.
Branding ( pencitraan )
Kesempatan awal bagi kita untuk mengenalkan LDK kita adalah di momen PMB. Pencitraan ini berhubungan dengan tampak visual dari LDK kita. Apakah dalam bentuk poster, umbul-umbul, baligo, leaflet, buletin, dan media lainnya. Pencitraan yang dibangun adalah kehangatan dari LDK, dan bagi LDK yang sudah stabil bisa juga ditonjolkan sisi kebesaran LDK. Kita mencoba membuat Maba menjustifikasikan bahwa LDK adalah lembaga terbesar di kampus. Dengan banyaknya simbol  LDK yang tampak dimana mana. Gambar diatas atas logo dari agenda PMB-Ramadhan GAMAIS yang akan di tonjolkan selama 5 pekan awal masa perkuliahan. Pemahaman teknik propaganda ini akan sangat bermanfaat dengan menyesuaikan dengan kondisi kampus, dari segi geografis, dan karakter mahasiswanya. Pencitraan selanjutnya adalah pencitraan kader kita. Kita perlu menyiapkan kader agar siap sedia untuk memberikan kesan yang terbaik bagi seluruh mahasiswa. Kesan yang ditimbulkan bisa yang sangat sederhana saja, seperti kesan penolong, dan ramah. Kader harus siap membantu Maba yang bingung ketika pertama kali masuk kampus. Memberikan informasi dan lain-lain,atau untuk hal yang sangat sepele seperti menunjukkan dimana suatu gedung atau toilet. Yakinlah setiap usaha kecil yang kita lakukan untuk melayani umat akan berbuah sebuah konsekuensi logis yakni keberterimaan dakwah di kampus.
Event ( acara )
Terkait event saya akan memberikan beberapa usul agenda yang pernah saya ketahui sukses di kampus.
Tasyakuran akbar
Ini merupakan bentuk kegiatan yang mengumpulkan seluruh mahasiswa baru dengan menampilkan yang berisikan talkshow dengan tema seperti kiat sukses kuliah, temu mahasiswa berprestasi, lalu mempertemukan seluruh mahasiswa dengan kakak tingkat yang siap membantu mereka. Tujuan dari agenda ini adalah untuk mensyukuri diterimanya mahasiswa di suatu kampus. Sub-acara pendukung lain seperti pembagian Al Qur’an gratis, makan siang bersama, pembukaan mentoring, atau bazar buku kuliah murah bisa menjadi daya tarik tambahan di acara ini.
Talkshow Mahasiswa Berprestasi
Talkshow ini beriskan diskusi dengan mahasiswa yang memiliki kelebihan secara akademik maupun non-akademik, seperti mahasiswa yang terancam cum laude atau Presiden BEM, atau mungkin mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar, dan lain-lain. Tujuan dari acara ini adalah memberikan motivasi awal bagi mahasiswa di awal perkuliahan dan menjadi momen untuk sharing pengalaman. Agenda ini bisa juga dilaksanakan pada skala program studi atau fakultas agar bisa memberikan tips hingga per mata kuliah. Kita bisa juga mengundang dosen sebagai pembicara untuk memberikan materi terkait perkuliahan dan cara sukses menurut sisi dosen.
Muhasabah Akbar
Bentuk agenda yang mencoba menyentuh sisi emosional mahasiswa, yakni mencoba “membersihkan” diri di awal perkuliahan dengan muhasabah. Muhasabah biasanya bisa membuat seseorang tertarik dikarenakan citra muhasabah yang telah dinilai positif.
Self Development and learning Training
Sebuah pelatihan yang berisikan materi pengembangan diri dan untuk mengoptimalkan diri sebagai mahasiswa yang berprestasi. Setiap mahasiswa butuh adaptasi pada masa awal perkuliahan. Kita bisa mengundang trainer yang sudah terbiasa dan mempunyai sistem yang baik dalam hal ini, tinggal disesuaikan dengan kondisi karakter mahasiswa.
City tour
Pada kampus yang banyak mahasiswanya berasal dari luar kota, agenda ini bisa menjadi daya tarik, karena mereka juga ingin mengenal bagaimana kota yang akan mereka diami selama minimal 4 tahun mendatang. Ini bisa menjadi semacam wisata rohani juga jika kita pandai mengemasnya. Keliling kota menggunakan bis dan dengan pemandu untuk menjelaskan daerah yang dilewati. Tempat yang dilewati bisa beragam, apakah itu landmark, tempat bersejarah, tempat belanja atau beli buku, tempat ibadah ( kalau dibandung seperti daarut tahid ), atau tempat rekreasi.
Tutorial
Tutorial akademik bisa menjadi sebuah pelayanan tersendiri, tutorial ini berisikan latihan soal kuliah dan ditambah tips sebauh kuliah, agenda ini bisa juga di mix-kan dengan ta’lim sebagai penutup.
Turnamen olahraga / olahraga bareng
Olahraga bisa menyatukan mahasiswa, bahkan dunia. Kita bisa saja menjadi EO dari turnamen olahraga yang sederhana seperti sepakbola atau basket khusus mahasiswa baru. Dengan agenda ini bisa membuat maba mengenal kita sebagai lembaga yang bisa diterima oleh siapa saja dan tidak kaku
Kemuslimahan
Agenda khusus muslimah tentunya, sejenis kajian yang diperuntukkan bagi muslimah, dirangkai saja dengan tema yang menggelitik dan “kena” dengan maba. Ini merupakan jejaring yang bisa menyentuh hati muslimah, bangun kedekatan antara kader dan mahasiswa baru.
Studium General
Agenda sejenis talkshow yang mengundang tokoh nasional yang menjadi daya tarik tersendiri. Agenda ini bertujuan untuk memberikan gambaran luas akan kehidupan, sasaran pasar dari agenda ini adalah maba yang senang isu sosial politik kemasyarakatan. Kita mencoba memperkenalkan bagaimana pola pemikiran “cara mahasiswa” yang belum pernah mereka temui di SMU.
Open house
Open house lembaga dakwah, bisa dengan mendirikan stand selama satu atau dua pekan untuk memberikan kesempatan kepada maba untuk mengenal lembaga dakwah Anda dan mendaftar sebagai anggota.
Services ( pelayanan )
Dalam bentuk pelayanan ini perlu disiapkan dengan baik, karena pelayanan yang baik akan mendukung hadirnya peserta pada agenda lain yang direncanakan. Antara pelayanan dan event adalah setali dua uang, dimana ia akan saling bergantungan dan mendukung satu sama lain. Bentuk pelayanan yang bisa diberikan antara lain.
Fasilitas mentoring agama saat fasa orientasi mahasiswa ( Ospek )
Biasanya setiap kampus mempunyai orientasi awal sebelum perkuliahan. Agenda ini pada umunya dilaksankan oleh BEM. LDK bisa berperan dengan mengadakan mentoring agama untuk menyeimbangkan konten materi Ospek agar ada nilai spiritual di dalamnya. Dengan mentoring ini , kita bisa memberikan nuansa ketenangan dan kebahgiaan di tengah prosesi ospek ( yang pada umunya ) cukup menegangkan dan mencengkram. Disini mentoring agama ibarat oase bagi maba yang sedang ospek.
Pelayanan sholat berjamah saat fasa orientasi mahasiswa ( Ospek )
Masih seputar ospek, LDK juga bisa memberikan pelayanan shalat berjamaah dengan membuat instalasi wudhu dan tempat sholat yang memadai. Peran pelayanan ini dan membuat peserta ospek merasa “diselamati” oleh kader kita yang memberikan pelayanan sholat yang merupakan kebutuhan mendasar seorang muslim
Posko informasi
Bagian terpenting dalam pelayanan, posko ini berisikan informasi terkait perkuliahan, seperti dimana membeli buku murah, dimana fotokopi buku, dimana tempat jual CD program, atau tempat membeli buku text fotokopi, atau tempat membeli alat tulis. Selain itu seperti tempat perkuliahan, perkenalam kampus, dan lain-lain. Informasi untuk hidup seperti tempat kost yang dibutuhkan, atau koneksi ke asrama mahasiswa dan beasiswa, tempat membeli pakaian dan keperluan hisup seperti sabun dan lemari. Informasi kegiatan kampus yang bisa dihadiri oleh maba. Dengan pelayanan ini saya yakin, banyak maba yang terbantu, disinilah salah satu poin penting dalam pelayanan. Posko ini bisa dibuka sejak pendaftaran ulang mahasiswa hingga beberapa pekan sesudah kuliah. Posko ini tidak hanya bermanfaat untuk mahasiswa, bahkan orang tua juga bermanfaat.
Bazaar buku second hand
Buku text terkadang tidak digunakan lagi setelah lulus suatu mata kuliah, atau mungkin mahasiswa yang telah lulus tidak membutuhkan buku atau catatan mereka. Kita bisa mengumpulkan buku ini dan membagikan secara gratis atau menjualnya secara murah ke maba yang membutuhkan. Ini merupakan bantuan yang amat sangat berarti mengingat mahalnya buku text.
CD dan Booklet
Berisikan hal hal penting yang perlu diketahui oleh mahasiswa baru, seperti pengenalan lingkungan kampus, terkait dimana saja kantin kampus dengan variasi harganya, toilet dimana saja, tempat perkuliahan, tempat belajar, perpustakaan, hot spot, dan lainnya. Pengenalan kota seperti tempat makan murah, tempat beli buku, tempat bersenang senang, tempat rekreasi dan lainnya. Bisa juga diisi dengan pengenalan lembaga dakwah. CD dan Booklet ini bisa dibagikan ke semua mahasiswa secara Cuma Cuma dan bisa jadi bentuk pelayanan yang sedikit mahal. CD ini di buat dalam program Flash MacromediaTM sehingga tampak high-tech dan mudah dan menarik untuk digunakan. Booklet pun dikemas dengan colorfull dan full image serta praktis untuk dibawa kemana-mana. 

Sumber: "Analisis Instan Problematika Dakwah Kampus"

Slide Kami